IM JAPAN 日本語テキストⅠ Bab 23 : Percakapan (会話)
Yahalo!

Kembali lagi berjumpa dengan saya Eragon di blog Coretan Eragon ini ya. Sebelumnya saya telah sedikit mengulas materi yang ada di buku IM JAPAN 日本語テキストⅠ Bab 23, antara lain Kurang Yakin, Temporal (時), dan Kosakata
Nah, kali ini saya akan membahas materi penerapannya, yaitu Percakapan (会話). Materi ini merupakan penerapan materi Pola Kalimat dan Kosakata dalam bentuk percakapan sehari-hari. Yuk, simak pembahasannya dibawah ini
会話1
ダダン | : | もうすぐ、お盆休みです。 田中さん、どうするつもりですか。 |
田中 | : | 田舎に帰って、ゆっくり休むつもりです。 ダダンさんは何をしますか。 |
ダダン | : | 友達と東京へ行って、ディズニーランドへ行くつもりです。 |
ウテン | : | 私はまだ何をするか、決めていません。 でも、静かできれいなところへ行きたいです。 |
会話2
アグス | : | 赤いランプが点きました。 |
班長 | : | オイルは足りているかどうか、調べてください。 |
アグス | : | はい。 |
班長 | : | どうですか。 |
アグス | : | オイルが、もう少ししかありません。 |
班長 | : | じゃあ、機械を止めて、オイルを入れてください。 |
アグス | : | すみません。オイルの入れ方が分かりません。 |
班長 | : | 私がやりますから、よく見てください。 |
会話3
ウテン | : | 富士山に登りたいですね。 |
ロン | : | そうですね。 |
ダダン | : | えっ?富士山に登りますか。私も行きたいです。 いつですか。 |
ウテン | : | いつ行くか、まだ分かりません。 |
ダダン | : | そうですか。 富士山に行く時は、必ず私も誘ってくださいね。 |
ウテン | : | 分かりました。 |
ロン | : | 行く時は、必ず誘いますよ。三人で行きましょう。 |
Pembahasan
Percakapan 1
ダダン | : |
|
Frase もうすぐ kerap digunakan untuk menyebutkan sesuatu yang akan segera terjadi, karena memang arti yang dimiliki adalah 「sebentar lagi」. Dari sini pula kita bisa menentukan bahwa saat itu memang belum libur Obon, namun terbilang tidak lama sebelum liburan
Sedangkan di kalimat kedua, terlihat Dadang menggunakan Kalimat Tanya dengan Pola Kalimat Niat yaitu 「~つもり」. Pola Kalimat ini digunakan untuk menyampaikan niat seseorang untuk mengerjakan sesuatu
Jadi disini Dadang menanyakan apa yang akan dilakukan Tanaka ketika liburan Obon
田中 | : |
|
Menjawab dengan Pola Kalimat Niat juga, Tanaka membalas pertanyaan Dadang bahwa dia berniat pulang ke pedesaan lalu istirahat dengan santai. ゆっくり sendiri adalah Adverbia yang merujuk pada 「melakukan sesuatu dengan santai, tidak terburu-buru」
Namun, karena ucapan Tanaka ini masih sebatas niat, maka belum pasti nanti ketika saatnya dia akan mengerjakannya.
Kemudian, Tanaka kembali bertanya pada Dadang, apa yang akan dia lakukan. Berbeda dengan pertanyaan Dadang tadi tentang niat, Tanaka bertanya tentang sesuatu yang akan Dadang kerjakan. Dalam arti, sesuatu yang sudah Dadang tentukan, bukan sebatas niat
ダダン | : |
|
Dadang menjawab pertanyaan Tanaka dengan menyebutkan rencananya, namun dia menjawabnya dengan Pola Kalimat Niat. Mengapa bisa? Karena Dadang sendiri masih belum yakin, apakah nanti pada saatnya tiba akan sesuai dengan niatnya atau tidak
Jadi, meskipun Tanaka menanyakan apa yang akan dilakukan Dadang secara pasti, Dadang masih menjawabnya dengan niatnya karena dia masih belum yakin. Bisa jadi dia sudah memikirkan rencananya namun belum memberitahu temannya, atau mungkin tempatnya belum pasti/fix, dll
![]() |
Tokyo Disneyland Sumber : Anshin Shop |
ウテン | : |
|
Ikut menimbrung pembicaraan, Uten mengutarakan pendapatnya, bahwa dia belum memutuskan apa yang akan dia lakukan selama liburan Obon. Hal ini tersurat dari Pola Kalimat Kurang Yakin yakni 「~かどうか、~」
Akan tetapi, di kalimat selanjutnya, dia menambahkan dengan Kata Kerja Tai-kei, bahwa dirinya ingin pergi ke tempat yang tenang dan indah. Ya, dia memang belum memutuskan mau ngapain, tapi setidaknya dia punya angan-angan untuk pergi, walaupun tempatnya masih belum tahu
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas, maka kita bisa mengambil beberapa kesimpulan ringkas, yakni :
「Sebentar lagi liburan Obon, dan Dadang bertanya pada Tanaka, apa yang dia rencanakan selama liburan Obon. Tanaka berencana untuk pergi ke pedesaan dan istirahat dengan santai disana
Dadang sendiri berencana pergi ke Tokyo bersama temannya dan mengunjungi Disneyland. Semantara itu Uten belum memutuskan apa yang akan dia lakukan selama liburan Obon. Namun, dia punya keinginan untuk pergi ke tempat yang tenang dan indah」
Percakapan 2
アグス | : |
|
Menilik Kata Kerja yang digunakan oleh Agus disini, kita bisa tahu bahwa pada saat itu lampu merahnya telah menyala. Mengapa?
Kata Kerja 点く adalan tipe Kata Kerja yang menyatakan kondisi sesuatu, bukan melakukan suatu kegiatan. Perhatikan ilustrasi dibawah ini

Kata Kerja 点く menandakan kondisi bahwa lampu tersebut belum menyala, namun sejak 点いた dan seterusnya kondisi tersebut masih tetap demikian, menunjukkan bahwa lampu tersebut menyala dan tetap menyala
班長 | : |
|
Sang ketua regu menggunakan Pola Kalimat Kurang Yakin disini, yang ditandai dengan ~かどうか, namun disusul dengan Kata Kerja 調べる dengan Pola Kalimat Permintaan bernuansa perintah
Karena ketidakyakinan sang ketua regu apakah olinya cukup atau tidak, dia memerintahkan Lawan Bicaranya yaitu Agus untuk memeriksanya
アグス | : |
|
Membalas perintah dari sang ketua regu, Agus mengucapkan はい yang berarti 「ya」. Dari sini pula kita bisa mengetahui bahwa Agus melaksanakan perintah ketua regunya, yakni mencari tahu apakah olinya masih cukup atau tidak
班長 | : |
|
Setelah sang ketua regu memerintahkan Agus untuk memeriksa, apakah olinya cukup atau tidak, terlihat bahwa Agus mengerjakan perintahnya. Tentu, sang ketua regu yang belum tahu bertanya kepada Agus tentang hasil pemeriksaannya dengan Kalimat Tanya どうですか
アグス | : |
|
Agus yang telah mencari tahu seberapa banyak oli yang tersisa kemudian melaporkannya kepada sang ketua regu. Berdasarkan ucapannya ini berarti mesin tersebut masih memiliki oli yang tersisa, hanya saja tinggal sedikit
~しか~ません sendiri adalah Pola Kalimat yang digunakan untuk menunjukkan bahwa tidak ada yang lain selain ~, dengan ~ berupa Kata Benda. Dari sini, kita bisa mengetahui bahwa di mesin tersebut tidak ada lagi oli yang tersisa selain hanya sedikit
班長 | : |
|
Dari ucapan sang ketua regu ini, kita bisa mengetahui bahwa sang ketua regu meminta Lawan Bicaranya untuk melakukan 2 hal secara berurutan, terlihat dari penggunaan Pola Kalimat Kegiatan Berurutan yakni ~て、~ dan Pola Kalimat Permintaan ~てください
Dari sini pula kita bisa tahu, bahwa Agus diminta oleh sang ketua regunya untuk menghentikan mesinnya terlebih dahulu, baru kemudian memasukkan oli kedalam mesin tersebut
アグス | : |
|
Mendapat perintah dari sang ketua regu untuk memasukkan oli ke dalam mesin tersebut, Agus mengatakan bahwa dirinya tidak tahu cara memasukkannya. Hal ini tersurat dari ucapan Agus yang menggunakan frase ~方
Frase ~方 dengan ~ berupa Kata Kerja Masu-kei adalah frase untuk menyatakan 「cara melakukan sesuatu」. Dengan Kata Kerja 入れ dari 入れる dan digabungkan dengan 方, menghasilkan arti 「cara memasukkan」
班長 | : |
|
Sang ketua regu ini mengutarakan ucapannya dengan menggunakan Pola Kalimat Sebab Akibat, yang ditandai dengan ~から、~. Pola Kalimat ini menyatakan hubungan Sebab dan Akibat dalam 2 kalimat
Kalimat Sebabnya yang terletak sebelum から menyatakan bahwa sang ketua regu yang akan melakukannya (dalam hal ini, merujuk ke memasukkan oli kedalam mesin)
Akibat yang diinginkan oleh sang ketua regu adalah perintah kepada Agus untuk memperhatikannya secara cermat. Jadi, sang ketua regu tidak ingin hanya dirinya memasukkan oli kedalam mesin tersebut, namun juga mengajarkan Agus caranya memasukkan oli kedalam mesin
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, maka dari Percakapan kedua ini kita bisa mengambil hikmah berupa :
「Lampu mesinnya menyala, sehingga sang ketua regunya menyuruh Agus memeriksa, apakah olinya cukup atau tidak. Setelah dicek, ternyata masih ada olinya namun tinggal sedikit
Lalu sang ketua regu menyuruh Agus untuk menghentikan mesinnya dan menambahkan oli. Namun, Agus ternyata belum tahu caranya, sehingga sang ketua regu yang akan mengerjakannya, dan memerintah Agus supaya memperhatikannya dengan cermat」
Percakapan 3
ウテン | : |
|
Dari ucapan Uten disini, kita bisa tahu bahwa Uten mengutarakan keinginannya. Hal ini tentu bisa kita pahami dari penggunaan Kata Kerja Tai-kei yang menunjukkan keinginan untuk melakukan sesuatu
Berdasarkan ucapan Uten ini, kita bisa memahani bahwa dia ingin mendaki Gunung Fuji
ロン | : |
|
Menimpali keinginan Uten yaitu mendaki Gunung Fuji, Ron membalasnya dengan aizuchi そうですね. Aizuchi ini juga bisa bermakna menyetujui ucapan Lawan Bicaranya, yang mana dalam hal ini adalah Uten
Jadi, tidak hanya Uten yang ingin mendaki Gunung Fuji, namun Ron juga ingin mendaki Gunung Fuji juga
ダダン | : |
|
Menilik ucapan pertama yang diungkapkan oleh Dadang, bisa kita ketahui bahwa saat itu Dadang mendengarkan Uten dan Ron yang sedang mengobrol dan terkejut dengan isi percakapan mereka
Selain itu, Dadang juga mengkonfirmasikan sesuatu berdasarkan percakapan kedua orang tersebut. Hal ini tersurat dari ucapannya yaitu 「富士山に登りますか」. Dilanjut dengan keinginannya untuk ikut, Dadang mengatakannya dengan Pola Kalimat Keinginan
Di kalimat selanjutnya, Dadang yang ingin ikut mendaki Gunung Fuji menanyakan tentang kapan mereka akan mendaki. Hal ini bisa kita pahami dari Kata Tanya いつ yang digunakan untuk menanyakan Keterangan Waktu
ウテン | : |
|
Terlihat bukan dari ucapan Uten disini, bahwa Uten masih kurang yakin? Ya, terlihat dari penggunaan Pola Kalimat Kurang Yakin, ditambah dengan Kata Kerja bentuk Negatif yang menyusulnya, memberitahukan pada kita bahwa Uten masih belum yakin kapan mereka akan berangkat
ダダン | : |
|
Mendengar ucapan Uten bahwa mereka masih belum tahu kapan mereka akan berangkat mendaki Gunung Fuji, Dadang mengucapkan aizuchi. Aizuchi berupa そうですか disini memiliki fungsi untuk menyatakan bahwa dia mendengarkan dan memahami apa yang dikatakan Lawan Bicaranya
Selanjutnya, Dadang menambahkan dengan Pola Kalimat Temporal (時), memastikan supaya Uten dan Ron mengajaknya. Kapan Uten dan Ron mengajak Dadang? Ketika mereka akan pergi ke Gunung Fuji
Secara tidak langsung, Pola Kalimat Temporal (時) ini berperan sebagai kondisi supaya Anak Kalimatnya terjadi. Secara tidak langsung, jika keduanya tidak akan pergi ke Gunung Fuji, keduanya tidak perlu memberitahu Dadang
Selain itu, Dadang menggunakan Pola Kalimat Permintaan di Anak Kalimatnya, sehingga terkesan dia meminta dengan kesan memerintah Uten dan Ron untuk mengajaknya pergi jika mereka pergi ke Gunung Fuji
ウテン | : |
|
Mendengar permintaan Dadang untuk mengajaknya ketika mereka akan pergi ke Gunung Fuji, Uten menyanggupinya. Hal ini terlihat dari ucapan Uten 「分かりました」. Berdasarkan konteks ini, terjemahan paling akurat bukanlah 「paham」 namun 「siap」
ロン | : |
|
Dengan Pola Kalimat Temporal (時), Ron mengungkapkan bahwa dirinya pasti akan mengajak Dadang. Jadi, disaat mereka akan pergi, mereka pasti akan mengajak Dadang, tidak meninggalkannya sendiri
Adverbia 必ず disini memiliki maksud 「pasti」, merujuk pada kepastian, tidak mungkin tidak. Ucapan Ron disini menekankan bahwa dirinya tidak mungkin tidak mengajak Dadang saat akan pergi ke Gunung Fuji
Di kalimat terakhir, dengan Pola Kalimat Ajakan yang lebih memaksa, Ron mengajak untuk pergi bertiga. Ron menggunakan Pola Kalimat Ajakan ~ましょう karena yakin bahwa Dadang dan Uten akan menyetujui ajakannya tersebut
Menilik beberapa ulasan diatas, maka dari Percakapan ketiga ini kita bisa mengambil kisah berupa :
「Uten ingin mendaki Gunung Fuji, dan Ron ternyata juga sama. Dadang yang mendengarkannya tertarik untuk ikut. Karenanya dia bertanya, kapan mereka berangkat. Namun, Uten masih belum tahu, kapan mereka berangkat
Meski demikian, Dadang tidak putus semangat. Dia meminta Uten dan Ron untuk mengajaknya ketika mereka akan berangkat, dan Uten pun menyanggupinya. Ron juga menimpali, bahwa dia pasti akan mengajak Dadang dan berangkat bertiga」
Materi IM JAPAN 日本語テキスト selengkapnya bisa dilihat di Daftar Isi
Demikian adalah penjelasan mengenai materi Percakapan (会話) yang terdapat di buku IM JAPAN 日本語テキストⅠ Bab 23. Dengan menguasai Pola Kalimat dan Kosakata yang telah saya bahas sebelumnya, tentu akan lebih mudah pula memahami materi Percakapan ini
Oh ya, jangan lupa untuk memberikan kritik dan saran untuk blog Coretan Eragon ini ya. Dengan adanya kritik dan saran dari kalian, saya harap blog Coretan Eragon ini bisa berkembang menjadi lebih baik lagi kedepannya. Terima kasih dan sampai jumpa lagi di lain postingan ya
Komentar
Posting Komentar