IM JAPAN 日本語テキストⅠ Bab 10 : Percakapan (会話) Part 2
Yahalo!
Kembali lagi bersama saya Eragon di blog Coretan Eragon ya. Pada kesempatan sebelumnya saya telah membuat beberapa ulasan terkait materi yang ada di buku IM JAPAN 日本語テキストⅠ Bab 10, antara lain Keberadaan, Posisi, Kosakata, dan Percakapan (会話) Part 1
Nah, kali ini saya akan membuat penjabaran mengenai materi Percakapan (会話) selanjutnya, yaitu Part 2. Kenapa saya bagi menjadi beberapa Part, dan tidak digabungkan menjadi 1 saja? Hal ini dikarenakan untuk materi yang ada di Bab 10 kebetulan sangat banyak, dan Percakapan (会話) sendiri terdapat 3 buah. Agar penjabarannya tidak terlalu panjang, maka saya bagi menjadi 3 Part
Penasaran? Segera saja, mari simak bersama ulasannya dibawah ini ya
会話2
アグス | : | あのう、安全たいがこわれました。 |
新しい安全たいはありますか。 | ||
すずき | : | その大きいたなの中にありますよ。 |
アグス | : | 大きいたなの中ですね。 |
...すみません、ありません。 | ||
すずき | : | じゃあ、そうこかなあ。 |
アグス | : | じむしょの後ろのそうこですか。ちかのそうこですか。 |
すずき | : | じむしょの後ろのそうこのたなにあります。 |
アグス | : | はい、分かりました。 |
Pembahasan
Percakapan (会話)2
アグス: | あのう、安全たいがこわれました。 |
⇒ Anu, sabuk pengamannya rusak |
「あのう」 adalah slaah satu ungkapan yang sering digunakan untuk menyela, atau meminta perhatian orang lain secara halus. Dalam Bahasa Indonesia, padanan yang paling sesuai adalah 「Anu」. Bukan merujuk pada 「Anu」 yang memiliki sifat ambigu, namun kata yang digunakan untuk meminta perhatian orang lain secara halus
Dalam hal ini, diperlihatkan bahwa Agus sedang meminta perhatian kepada Lawan Bicaranya. Bisa jadi saat itu yang menjadi Lawan Bicaranya sedang berbicara/ada suatu keperluan, sehingga kalau tidak dimintai perhatian tidak akan diperhatikan. Hal ini secara tidak langsung informasi yang akan disampaikan berupa informasi yang penting
「安全たい」 adalah sabuk pengaman yang digunakan ketika dalam pekerjaan yang berada di ketinggian, baik itu konstruksi atau pengelasan, dan lain sebagainya Berikut adalah contoh gambar sabuk pengaman :
![]() |
Sabuk Pengaman Sumber : Yahoo! Japan Shopping |
Mengherankan memang, di Indonesia penggunaan APD (Alat Perlindungan Diri) seperti ini masih tergolong jarang digunakan. Kalau bukan perusahaan konstruksi yang benar-benar besar dan membangun bangunan yang sangat besar, sabuk pengaman ini jarang sekali terlihat. Padahal di Jepang, alat ini wajib dimiliki perusahaan manapun yang pekerjaannya berkaitan dengan ketinggian
![]() |
Penggunaan Sabuk Pengaman Sumber : Wikipedia |
Dengan menggunakan sabuk pengaman, resiko kecelakaan kerja dari faktor ketinggian bisa dicegah, atau setidaknya dampaknya bisa diminimalisir. Dengan demikian, disamping keselamatan pekerja bisa dijaga, produktivitas bisa tetap lancar sesuai jadwal yang telah dibuat oleh perusahaan
「こわれます」 adalah salah satu Kata Kerja yang tidak memerlukan Obyek, sehingga bisa berdiri sendiri. 「こわれます」 sendiri berarti 「rusak」, yakni merujuk pada kondisi benda yang tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam hal ini, Agus menyatakan bahwa sabuk pengamannya rusak, sehingga tidak bisa berfungsi sebagaimana fungsi asalnya
Tentunya hal ini adalah masalah yang sangat serius. Jika saja sabuk pengaman yang rusak tersebut tetap dipakai, maka kemungkinan besar bisa terjadi kecelakaan kerja faktor alat
新しい安全たいはありますか。 |
⇒ Apakah ada sabuk pengaman yang baru? |
Masih melanjutkan mengenai sabuk pengaman, sebagai langkah pencegahan Agus bertanya kepada Lawan Bicaranya mengenai sabuk pengaman yang baru, yang masih bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini bisa diketahui dari penggunaan Pola Kalimat 「いけいようし+めいし」 yang menjadikan frase baru berupa 「Kata Benda yang memiliki sifat berupa Kata Sifat I」
「新しい」 adalah salah satu Kata Sifat I yang berarti 「baru」. Baru disini termasuk bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Bergabung dengan Kata Benda 「安全たい」 menghasilkan frase 「sabuk pengaman yang baru (yang berfungsi dengan baik)」
すずき: | その大きいたなの中にありますよ。 |
⇒ Ada di dalam lemari besar itu lho |
Pola Kalimat 「〜の中」 merupakan salah satu Pola Kalimat yang menunjukkan Posisi relatif dari suatu benda. Pola Kalimat tersebut menunjukkan bahwa benda yang dimaksud berada di dalam Kata Benda
Dalam hal ini benda yang dimaksud merujuk pada 「新しい安全たい」 yang ditanyakan Agus sebelumnya. Kata Benda, yang berperan sebagai acuan relatif benda terkait, adalah frase Kata Benda yang memiliki sifat Kata Sifat I yaitu 「大きいたな」
「大きいたな」 terdiri dari Kata Sifat I「大きい」 yang berarti 「besar」 dan Kata Benda 「たな」 yang berarti 「lemari」, sehingga menghasilkan frase 「lemari yang besar」
Akhiran 「〜よ」 sering sekali dijumpai dalam Bahasa Lisan (口語), yang menandakan bahwa Pembicara ingin menekankan Predikat secara tegas. Dalam hal ini, Predikat yang dimaksud adalah frase 「その大きいたなの中にあります」, yang berarti 「ada di lemari besar itu」. Mungkin padanan yang paling pas dalam Bahasa Indonesia adalah penekanan akhiran 「lho」
アグス: | 大きいたなの中ですね。 | |
...すみません、ありません。 | ||
⇒ | Di dalam lemari besar ya | |
. . . Maaf, tidak ada |
Pola Kalimat 「~の中」 adalah termasuk salah satu Pola Kalimat yang digunakan untuk menujukkan Posisi relatif suatu benda, yang menunjukkan 「di dalam ~」. Adapun benda yang dimaksud masih merujuk pada sabuk pengaman baru
Akhiran 「〜ね」 biasa digunakan dalam Bahasa Lisan (口語), terutama dalam percakapan seperti ini. Akhiran ini menunjukkan ekspresi Pembicara yang menegaskan pada Predikat secara halus dan lembut. Predikat yang ditekankan oleh Agus disini adalah pernyataan Suzuki mengenai letak/Posisi dari sabuk pengaman yang baru, yaitu lemari besar
Namun, pada kalimat selanjutnya, Agus menggunakan kata 「すみません、ありません」. 「すみません」 sendiri adalah ungkapan yang biasa digunakan untuk meminta maaf, dan 「ありません」 adalah bentuk Negatif dari Kata Kerja 「あります」 yang berarti 「tidak ada」. Bisa dibilang, sabuk pengaman yang kata Suzuki ada di lemari besar ternyata tidak ada
すずき: | じゃあ、そうこかなあ。 |
⇒ Kalau begitu, apakah di gudang ya.. |
Ungkapan 「じゃあ」 sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari untuk menyatakan sebuah pernyataan setelah menerima suatu informasi. Jika kita meniliknya dalam Bahasa Indonesia, padanan yang paling tepat adalah kalimat 「kalau begitu」
「かなあ」 merupakan Akhiran yang sering juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Akhiran ini termasuk jenis Bahasa Lisan (口語), sehingga akan sangat jarang dijumpai dalam ragam Bahasa Tulis. Akhiran ini menunjukkan perasaan Pembicara yang bersifat asumsi/pendapat pribadi, karena tidak adanya bukti yang kuat. Mungkin paling pas diterjemahkan sebagai 「ya..」 (intonasi menurun)
Di kalimat ini tertera bahwa Suzuki tidak menggunakan 「です」 seperti yang biasa digunakan setelah Kata Benda dan Kata Sifat (baik Kata Sifat I maupun Kata Sifat NA), yang jelas selain Kata Kerja. Hal ini dalam Bahasa Lisan (口語) tidak masalah, karena tidak menghilangkan/mengurangi maksud itu sendiri
Dengan begitu, bisa diketahui bahwa pernyataan Suzuki mengenai letak sabuk pengaman yang baru ada di gudang masih berupa asumsi, masih berupa pendapat pribadi, karena belum ada bukti kuat yang menegaskannya (ibarat Suzuki sendiri masih ragu benar atau tidaknya pernyataan yang dia sampaikan)
アグス: | じむしょの後ろのそうこですか。ちかのそうこですか。 |
⇒ (Di) gudang belakang kantor, atau (di) gudang bawah tanah? |
Pola Kalimat 「~の後ろ」 termasuk Pola Kalimat yang menunjukkan Posisi relatif dari suatu benda, dengan menggunakan benda lain sebagai acuan. Pola Kalimat ini menyatakan bahwa letak benda yang dimaksud ada di belakang Kata Benda. Jadi, bisa diketahui bahwa 「じむしょの後ろ」 merujuk pada 「belakang kantor」
Sedangkan untuk penggunaan Partikel の menunjukkan penjelasan Kata Benda 2 dengan adanya Kata Benda 1. 「ちかのそうこ」 merujuk pada 「gudang (yang berada di) bawah tanah」
Pola Kalimat 「〜ですか、〜ですか」 digunakan untuk menanyakan kejelasan Predikat. Hal ini dikarenakan Pembicara merasa ragu dengan Predikat yang dimiliki benda terkait, apakah Predikat A ataukah Predikat B
Dalam hal ini, Agus menanyakan mengenai Predikat 「そうこ」 yang diutarakan oleh Suzuki diatas. Dalam kalimat tersebut secara tidak langsung memberitahukan pada kita bahwa gudang yang dimaksud Suzuki masih kurang jelas, apakah gudang yang di belakang kantor, atau gudang yang ada di bawah tanah
すずき: | じむしょの後ろのそうこのたなにあります。 |
⇒ Ada di lemari gudang belakang kantor |
Partikel の memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah untuk menjelaskan Kata Benda 2 dengan adanya Kata Benda 1. Namun, jika kita menilik kalimat dari Suzuki, ternyata ada 4 Kata Benda. Lalu, bagaimana cara menjelaskannya?
Nah, mari kita pecah kalimatnya menjadi 2 bagian, yaitu 「じむしょの後ろ」 dan 「そうこのたな」. 「じむしょの後ろ」 merujuk pada penggunaan Pola Kalimat Posisi, yang menunjukkan Posisi relatif. Berdasarkan penjelasan diatas, bisa diketahui bahwa maksud dari frase ini adalah 「belakang kantor」
Selanjutnya adalah 「そうこのたな」. Partikel の disini memiliki maksud untuk menjelaskan Kata Benda 2 dengan menggunakan Kata Benda 1. Kata Benda 2 adalah 「たな」 yang berarti 「lemari」, yang dijelaskan letaknya dengan Kata Benda 1 yaitu 「そうこ」 yang berarti 「gudang」. Jadi, frase ini bisa diterjemahkan sebagai 「lemari gudang」
Dengan demikian, pengertian frase 「じむしょの後ろのそうこのたな」 menjadi 「lemari gudang (yang ada di) belakang kantor」
アグス: | はい、分かりました。 |
⇒ Ya, saya mengerti |
Ungkapan 「分かりました」 sering sekali dipakai, tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari namun juga dalam dunia kerja. Frase ini dimaksudkan untuk menyampaikan bahwa Pembicara paham atas informasi yang disampaikan oleh Lawan Bicara. Dalam hal ini, Agus menyatakan bahwa dia paham mengenai informasi bahwa sabuk pengaman yang baru ada di lemari gudang belakang kantor
Berdasarkan ulasan-ulasan diatas, maka dari teks Percakapan tersebut kita bisa memperoleh informasi berupa :
「Agus memberi kabar bahwa sabuk pengaman rusak, dan bertanya kepada Suzuki dimana sabuk pengaman yang baru berada. Awalnya Suzuki menyatakan bahwa benda yang dimaksud ada di lemari besar, namun setelah dicek oleh Agus ternyata tidak ada. Suzuki merasa ragu, dan berasumsi/berpendapat bahwa sabuk pengaman yang baru ada di gudang
Agus mengetahui bahwa ada 2 gudang, yaitu gudang belakang kantor dan gudang bawah tanya, sehingga memastikan gudang mana yang dimaksud oleh Suzuki. Suzuki menjelaskan bahwa gudang yang dimaksud adalah gudang belakang kantor, lengkap dengan tempatnya yaitu di lemari, dengan begitu Agus paham」
Materi IM JAPAN 日本語テキスト selengkapnya bisa dilihat di Daftar Isi
Demikian adalah penjabaran dan ulasan mengenai materi Percakapan (会話) Part 2 yang ada di buku IM JAPAN 日本語テキストⅠ Bab 10. Karena kebetulan materi yang ada sangat banyak, dan agar tidak terlalu panjang, maka saya bagi menjadi 3 Part khusus untuk materi Percakapan (会話)
Mirip dengan pembahasan Percakapan (会話) Part 1, di Part 2 ini juga banyak penggunaan contoh Bahasa Lisan (口語). Sifatnya yang fleksibel, dan tidak terlalu terikat dengan kaidah bahasa yang benar memang membuat agak sulit dipahami, apalagi bagi yang pembelajar runtut
Namun, hal positifnya adalah, bisa langsung menggunakan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, jadi tetap perhatikan dan pelajari ya. Selain itu, mempelajari aspek Bahasa Lisan (口語) juga akan membantu terutama dalam penguasaan Mendengar dan Memahami (ちょうかい). Hanya saja untuk materi ini, karena saya tidak punya media dan materinya terpaksa saya lewati
Oh ya, jangan lupa untuk memberikan kritik dan saran untuk blog Coretan Eragon ini ya. Dengan adanya kritik dan saran dari kalian, saya berharap blog Coretan Eragon ini bisa berkembang menjadi lebih baik kedepannya. Terima kasih dan sampai jumpa kembali di lain postingan ya
Komentar
Posting Komentar